Harapan Doa, Mekarnya Sakura
Karya: chozinabdullah
Ketika itu suasana terasa dingin
Tanpa tegur sapa
Tanpa curiga dan dusta
Pada ludah yang hambar
untuk kecapan rasa
Dan terlihat polos
untuk pandangan mata
Hari demi hari terlewati
Kisah pun mulai terjadi
Dan sebuah paradoks
tajam menyayat hati
Yang memberatkan
mudhorot sang opini
Tapi......
Ludah tak rasa getir
Tak menjadi hati gentar
Langkah kaki
tak ingin mundur
Tetap tegak demi satu tujuan
Selalu percaya akan kawan
Membuat kami lebih paham
Apa itu perjuangan
Dan kini penantian itu tiba
Meski kami mencoba lupa
Sebuah musim dingin yang terlewati
Musim semi berganti menghiasi
Hingga saatnya sakura bermekaran
Mengusik bisingnya kenestapaan
Menampakan mahkota penuh warna
Memupuk harapan dengan doa
Untuk kalian teman tercinta
No comments:
Post a Comment