September dan Pohon Mangga
Karya; Chozin Abdullah
Sebuah tunas kecil tumbuh
Dari celah musim kemarau
Pada ketentuan September
Yang tinggal menunggu sekarat
Dalam dekapan prahara yang tak pernah ingkar
Seperti sebatang pohon mangga,
Tersimpan di halaman belakang rumah
Yang menjadi paling terkenang
Manakala galib menyambut tuan
mendongengkan kisah Sarwono dan Pinkan
Dalam novel Hujan Bulan Juni
Sepulang meramu dan berburu
Dimana saat itu barangkali kita
Telah saling mencapai batas perjalanan
Ketika tiada satu ingatan pun terlintas
Menanggalkan nama kita masing-masing
Karena diantara itu ada kau dan aku
No comments:
Post a Comment